PENDAHULUAN
Teori pendidikan merupakan landasan
dalam pengembangan praktik-praktik pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum,
proses belajar mengajar dan manajemen sekolah. Suatu kurikulum dan rencana
pembelajaran disusun dengan mengacu pada teori pendidikan (Kadir., dkk,
2012:141). Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori
pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa
teori kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan
tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’
dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan
mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)
menjelaskan tentang pendidikan yaitu, tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
ISI
1. Pendidikan
Klasik
Pendidikan klasik adalah pendidikan
yang dipandang sebagai konsep pendidikan tertua. Pendidikan ini bermula dari
asumsi bahwa seluruh warisan budaya (pengetahuan, ide-ide atau nilai-nilai)
telah ditemukan oleh pemikir terdahulu. Pendidikan hanya berfungsi memelihara
atau meneruskan ke genenerasi berikutnya (Sukmadinata, 2009:7). Jadi guru tidak
perlu susah-susah mencari ataupun mencipatakan pengetahuan, konsep atau
nilai-nilai baru sebab semua sudah tersedia tinggal bagaimana menguasai dan
mengajarkannya pada siswa.
2. Pendidikan
Personal/Pribadi
Teori pendidikan ini bertolak dari
asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu.
Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta
didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini,
peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya
menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong,
fasilitator dan pelayan peserta didik.
3. Pendidikan
Interaksional
Pendidikan Interaksional yaitu suatu
konsep pendidikan yang berttik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk
sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerjasama dengan manusia lainnya.
Pendidikan Interaksional dikembangkan berdasarkan pemikiran filsafat
pragmatisme dimana masyarakat (manusia) sebagai pusat. Dalam pendidikan ini
tidak hanya menekankan interaksi antara peserta didik dan pendidik, akan tetapi
juga peserta didik dengan materi pembelajaran dan lingkungan, yaitu antara
pemikiran manusia dengan lingkungannya.
4.
Behaviorisme
Kerangkah kerja
teori pendidikan behaviorisme adalah empirisme. Asumsi filosofis dari
behaviorisme adalah nature of human being (manusia tumbuh
secara alami). Latar belakang empirisme adalah How we know what we know(bagaimanah
kita tahu apa yang kita tahu). Menurut paham ini pengetahuan pada dasarnya diperoleh
dari pengalaman (empiris). Aliran behaviorisme didasarkan pada perubahan tingkah
laku yang dapat diamati. Oleh karena itu aliran ini berusaha mencoba
menerangkan dalam pembelajaran bagaimanah lingkungan berpengaruh terhadap
perubahan tingkah laku. Dalam aliran ini tingkah laku dalam belajar akan
berubah kalau ada stimulus dan respon. Stimulus dapat berupa prilaku yang
diberikan pada siswa, sedangkan respons berupa perubahan tingkah laku yang
terjadi pada siswa. Jadi, berdasarkan teori behaviorisme pendidikan dipengaruhi
oleh lingkungan. Tokoh aliran behaviorisme antara lain : Pavlov, Watson,
Skinner, Hull, Guthrie, dan Thorndike.
5.
Kognitivisme.
Kerangka kerja atau dasar pemikiran dari teori pendidikan kognitivisme
adalah dasarnya rasional. Teori ini memiliki asumsi filosofis yaitu the
way in which we learn (Pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan
pemikiran) inilah yang disebut dengan filosofi rationalisme. Menurut aliran
ini, kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa
atau kejadian yang terjadi dalam lingkungan. Teori kognitivisme berusaha
menjelaskan dalam belajar bagaimanah orang-orang berpikir. Oleh karena itu
dalam aliran kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajar itu sendiri.karena menurut teori ini bahwa belajar
melibatkan proses berpikir yang kompleks. Jadi, menurut teori kognitivisme
pendidikan dihasilkan dari proses berpikir. Tokoh aliran Kognitivisme antara
lain : Piaget, Bruner, dan Ausebel.
6.
Konstruktivisme.
Menurut teori konstruktivisme yang menjadi dasar bahwa siswa memperoleh
pengetahuan adalah karena keaktifan siswa itu sendiri. Konsep pembelajaran
menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang
mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, dan
pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu proses pembelajaran harus
dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehinggah mampu mendorong siswa
mengorganisasi pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang
bermakna. Jadi, dalam pandangan konstruktivisme sangat penting peranan
siswa. Agar siswa memiliki kebiasaan berpikir maka dibutuhkan kebebasan dan
sikap belajar.
7.
Humanistik
Teori ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk ,memanusiakan manusia. Oleh
karena itu proses belajar dapat dianggap berhasil apabila si pembelajar telah
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain si pembelajar
dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Tujuan utama para pendidik adalah
membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing-masing
individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Menurut aliran Humanistik para pendidik sebaiknya melihat kebutuhan yang
lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan kurikulum untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan ini. Beberapah psikolog humanistik melihat bahwa manusia
mempunyai keinginan alami untuk berkembang untuk menjadi lebih baik dan
belajar. Secara singkat pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada
perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk
mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk
mengembangkan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri,menikmati keberadaan
hidup dan juga masyarakat.
PENUTUP
Kkesimpulan
Teori belajar perilaku adalah upaya membentuk tingkah
laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan
antara lingkungan dengan tingkah laku pembelajar. Oleh karena itu teori belajar
perilaku disebut juga teori belajar behavioristik.Dalam kenyataannya tingkah laku berhubungan erat dengan kebiasaan, meskipun
keduanya memiliki perbedaan.
Kebiasaan adalah satu proses kegiatan yang berulang – ulang. Kebiasaan mengandung tiga unsur yang
saling berkaitan. Pertama, unsur pengetahuan yaitu pengetahuan yang bersifat
toeritis mengenai sesuatu yang ingin dikerjakan. Kedua, unsur keinginan yaitu
adanya motivasi atau kevenderungan untuk melakukan sesuatu. Ketiga,
unsur keahlian maksudnya kemampuan atau kesanggupan untuk melakukannya.
Jika ketiga unsur tersebut berpadu pada suatu perbuatan maka perbuatan tersebut
dapat dikategorikan sebagai kebiasaan.
Tingkah laku atau perbuatan mempunyai pengertian yang luas, yaitu tidak
hanyamencakup kegiatan motorik saja seperti berbicara, berjalan, lari-lari, berolah
raga bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga mebahas macam – macam fungsi
seperti melihat, mendengar, mengingat, berfikir, pengenalan kembali, penampilan
emosi – emosi dalam bentuk menangis atau tersenyum dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Muzairi, M.Ag, Filsafat Umum, (Yogjakarta:
Teras, 2009).
I.R.Poedjawijatna,Pembimbing ke Arah Alam
Filsafat, (Jakarta : PT PEMBANGUNAN,1980).
Adib, Muhammad, FILSAFAT ILMU ONTOLOGI,
EPISTIMOLOGI, DAN LOGIKA ILMU PENGETAHUAN, (Yogyakarta:PUSTAKA
PELAJAR, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar